Tadi malam saya sempat menulis dan
posting tulisan Tips Merayu agar Pelanggan tidak Lari. Kemudian ada
satu komen yang membuat saya berfikir harus menuliskan tulisan ini.
Komentar dari Mas Ibrahim sangat
menarik, beliau bertanya bagaimana mengatasi saat bisnis lagi sepi
pelanggan, sementara kita dituntut harus mengejar deadline hutang.
Sebenarnya sudah lama saya ingin menuliskan artikel yang berkaitan
dengan pertanyaan itu, namun entah mengapa selalu tertunda. Maka setelah
membaca komentar itu saya kembali punya keinginan untuk menuliskannya.
Menjalani sebuah usaha tentu selalu ada
resiko. Apapun usaha yang kita lakukan kita tidak bisa mengelak dari
resiko tersebut. Besar kecilnya sebuah resiko tergantung juga dari usaha
apa yang kita lakukan. Bagi saya yang seorang penjual, sepi pengunjung
dan pembeli adalah resiko yang setiap hari harus siap saya hadapi. Tidak
ada kata yang pas selain bersabar dan terus fokus pada usaha yang sudah
kita jalani. Sambil terus berbenah dan belajar mencari cara apa yang
paling tepat untuk dilakukan dalam masalah pelik.
Namun bersabar saja tidaklah cukup,
karena memang ada sebuah target pendapatan yang harus kita terima setiap
hari. Biaya hidup yang semakin besar, hutang barang dagangan dengan
bos. Kontrak toko, tagihan listrik, air dan segalamacamnya, gaji
karyawan bahkan setoran bank tiap bulan yang tidak boleh menunggak. Itu
adalah pengeluaran rutin yang mau tidak mau harus dibayarkan.
Saya akan memberikan trik untuk mensikapi berbagai masalah tersebut.
Pertama, alasan mengapa
sepi pengunjung mungkin perlu kita ketahui. Jika usaha kita ada dalam
sebuah pasar atau mall yang pasti ramai pengunjungnya dan ternyata
dagangan kita sepi, mungkin kita perlu cek kembali apakah kita menjual
lebih mahal dari tetangga sebelah. Kebiasaan konsumen akan selalu
mencari barang yang menurut mereka bagus dengan harga murah. Beda harga
seribu rupiah saja bisa menjadi soal.
Namun jika usaha kita terletak di tempat
yang orang akan datang dengan sengaja untuk berbelanja, maka sepi
adalah wajar, siasati hal ini dengan meletakkan barang dengan kualitas
bagus, harga terjangkau dan promosi yang lancar. Tidak bisa dipungkiri
iklan mampu mendongkrak penjualan. Jika memang diperlukan pasanglah
iklan.
Kedua, saya selalu
memanfaatkan ponsel sebagai salah satu cara menarik pelanggan. Caranya
saya akan catat nomor telpon pelanggan yang saya yakin suka belanja,
setiap ada barang baru di toko maka saya cukup sms mereka dengan sangat
sopan dan menarik. Hingga tidak perlu menunggu waktu lama, mereka akan
berdatangan ke toko untuk berbelanja.
Ketiga, dimana-mana
saya melihat keluhan para penjual sama. Sepi pelanggan, bahkan bos besar
saja masih mengeluh dengan kondisi seperti sekarang. Barangkali
perekonomian yang sulit, hingga orang-orang akan sangat selektif untuk
membeli. Barang-barang yang dirasa belum perlu akan ditunda dulu
pembeliannya. Dengan keadaan seperti itu menunggu di toko saja tentu
akan merugikan.
Untuk mengatasi hal ini biasanya saya
punya beberapa orang yang bersedia membawa barang dagangan saya ke luar,
maka pendapatan kita yang kurang di toko akan terbantu dengan
barang-barang yang di jual ke luar itu. Setidaknya cara ini cukup
efektif untuk memperlancar perputaran barang.
Keempat, usahakan
barang-barang dagangan kita selalu ada yang baru. Selain untuk penarik
pembeli, kita yang berada di toko juga tidak bosan dengan suasana yang
itu-itu saja. Karena kebosanan kita akan menjadikan kita malas dan
kurang bersemangat dalam menjual, efeknya tentu sangat tidak baik bagi
usaha kita.
Kelima, fokus dan
selalu membangun harapan setiap hari. Orang Padang selalu bilang rezeki
pengusaha itu seperti rezeki harimau. Tanamkan dalam diri, segala
suasana akan berganti. Keadaan akan berubah. Jika hari ini sepi mungkin
saja besok ramai. Semangat tidak boleh melemah, karena Tuhan sudah
menentukan berapa yang pantas kita miliki.
Keenam, berdoa adalah
hal yang tidak boleh dilupakan. Karena yang akan menggerakkan hati
orang-orang untuk berbelanja ke tempat kita hanyalah Dia yang Maha
Kuasa.
Demikianlah trik menghadapi pasar yang sepi dari saya, tulisan ini saya buat atas pengalaman pribadi.
Sesungguhnya saya hanyalah seorang yang
baru mulai belajar berbisnis. Sama sekali belumlah sukses. Namun setiap
saat saya selalu mencoba untuk melakukan sesuatu yang baru untuk
memperlancar bisnis saya. Semoga bermanfaat. Dan kita kita bisa terus
bertahan dalam kondisi seberat apapun. Selalu percaya bahwa setelah ada
kesulitan itu ada kemudahan.
Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2011/05/05/trik-menyiasati-saat-bisnis-sepi-pelanggan-362263.html