Anda memilih usaha franchise tentu saja dengan harapan dapat memperoleh keuntungan lebih cepat dibandingkan melakukan bisnis baru. Nah, untuk menemukan franchise sesuai harapan anda tersebut, berikut tips-tips yang bisa dipertimbangkan:
1. Realistis Menetapkan Anggaran Untuk Investasi Waralaba. Ini termasuk biaya franchise, pajak, lisensi, gaji dan tunjangan karyawan, setidaknya untuk satu tahun. Gunakan data dari asosiasi franchise untuk menemukan franchisor yang layak investasi.
2. Mencari Peluang Bisnis Yang Sesuai Dengan Tujuan Pribadi, Keuangan, Keterampilan, dan Pengalaman Anda. Jika Anda memilih franchise yang tidak cocok, Anda mungkin kehilangan gairah di tengah dan pada akhirnya kehilangan uang.
3. Pelajari & Pahami Aspek Hukum Franchising. Pelajari setiap aspek yang terdapat di dalam tawaran investasi fanchise.
4. Carilah Penilaian Independen (review) Terhadap Peluang Franchise yang Ditawarkan. Dapatkan sebanyak mungkin informasi mengenai sejarah franchisor, jumlah franchisees, dukungan yang diberikan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis franchise.
5. Lakukan Riset Pemasaran Untuk Menentukan Bisnis Yang Ingin Terjuni Memiliki Persaingan Ketat atau Tidak.
6. Musyawarah Dengan Pemilik Franchise tentang Pengalaman Mereka dengan Franchisor yang sama. Mengetahui bila franchise offerer program memenuhi harapan mereka.
7. Bandingkan Potensi Peluang Bisnis Waralaba. Menggunakan spreadsheet untuk melacak informasi pendapatan dan belanja. Begitu juga anda perlu membicarakan dokumen dan syarat-syarat dalam kontrak franchise dengan ahli hukum. Ingat, membeli franchise menciptakan kewajiban hukum, bahkan jika usaha gagal.
Investasi mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan, namun demikian harus diingat bahwa risiko sepenuhnya ada pada penerima waralaba, oleh karena itu sebelum memilih dan memutuskan untuk mengambil kesempatan menjadi penerima waralaba harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Hasbi Maulana, 2005 :11) :
1. Jangan minder saat berhadapaan dengan franchisor. Biarpun mereka berhak menyeleksi anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi pewaralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang perusahaan penyelenggara waralaba.
2. Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi, pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka. Dari serangan balik wawancara itu anda bisa meraba sikap mereka. Cara dan sikap ketika menjawab pertanyaan bisa anda jadikan tolok ukur kultur usaha mereka. Semakin mereka terbuka, semakin baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya semakin buruk. Ingat, kelak anda mesti saling bertukar informasi dengan mereka. Bayangkan dan perkirakan apakah anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan mereka kelak.
3. Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu bisa menjadi pantulan prospek usaha anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tidak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari tiga tahun. Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya apa. Tak ada salahnya kalau anda mencoba menggali informasi langsung dari terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi.
4. Pilihlah brand waralaba yang telah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi kalau nama mereka cukup moncer secara internasional, ya layak dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar negeri.
5. Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan anda pada bisnis yang ingin anda masuki. Sehebat apapun waralaba yang hendak anda ikuti, risiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka.
6. Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu hanya merugikan anda.