Banyak
pebisnis yang menitikberatkan kegiatan usaha pada pelaksanaan strategi
pemasaran produknya. Tetapi tidak sedikit yang merasa dikecewakan dengan
hasil penjualan produk yang tidak sesuai dengan target yang diinginkan.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan konsumen memiliki hak penuh dalam
membuat suatu keputusan pembelian, sedangkan strategi pemasaran sebagai
kegiatan persuasif atau membujuk konsumen untuk membeli suatu produk.
Jika Anda merupakan pebisnis yang merasa produk tidak laku, sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan dengan baik alasan-alasan konsumen tidak membeli produk Anda. Selanjutnya mengevaluasi dari setiap alasan yang diberikan, sehingga dapat membuat strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Jika Anda merupakan pebisnis yang merasa produk tidak laku, sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan dengan baik alasan-alasan konsumen tidak membeli produk Anda. Selanjutnya mengevaluasi dari setiap alasan yang diberikan, sehingga dapat membuat strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Ada
berbagai macam alasan mengapa produk tidak laku atau kurang diminati
oleh target pasar, seperti pemasaran gagal, harga yang lebih mahal dari
produk pesaing dan lain sebagainya.
Berikut merupakan beberapa alasan konsumen tidak membeli suatu produk:
1. Konsumen tidak menyadari keberadaan dari suatu produk. Produk tidak laku belum berarti produk tersebut tidak berkualitas atau berharga mahal, sebab sebagian besar disebabkan dari pemasaran gagal, contohnya seperti publikasi yang kurang tepat sasaran. Misalnya produk susu formula bagi bayi yang dipublikasikan melalui radio pedesaan, padahal penduduk perkotaan jauh lebih banyak mengkonsumsi susu formula bagi bayi.
1. Konsumen tidak menyadari keberadaan dari suatu produk. Produk tidak laku belum berarti produk tersebut tidak berkualitas atau berharga mahal, sebab sebagian besar disebabkan dari pemasaran gagal, contohnya seperti publikasi yang kurang tepat sasaran. Misalnya produk susu formula bagi bayi yang dipublikasikan melalui radio pedesaan, padahal penduduk perkotaan jauh lebih banyak mengkonsumsi susu formula bagi bayi.
Akibatnya banyak penduduk kota yang tidak menyadari keberadaan susu formula bagi bayi tersebut. Maka untuk menghidari hal-hal tersebut, sebaiknya membuat strategi pemasaran tepat sasaran
dan mengevaluasi secara berkala untuk memastikan beberapa hal penting.
Apakah segmenting, targeting dan positioning dalam strategi pemasaran
sudah tepat? Apakah media publikasi atau periklanan produk Anda sudah
tepat? Dan pertanyaan-pertanyaan seputar pemasaran yang lainnya.
2. Konsumen menganggap produk pesaing jauh lebih baik daripada produk Anda. Produk pesaing bila sejenis dan setipe akan menjadi ancaman bagi produk Anda, maka sebaiknya selalu menjaga kualitas dan mencari trobosan-trobosan baru agar memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis.
2. Konsumen menganggap produk pesaing jauh lebih baik daripada produk Anda. Produk pesaing bila sejenis dan setipe akan menjadi ancaman bagi produk Anda, maka sebaiknya selalu menjaga kualitas dan mencari trobosan-trobosan baru agar memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis.
Contoh
mencari pemasok bahan baku dengan kualitas baik dan harga jauh lebih
murah, sehingga Anda dapat menjual dengan harga lebih murah dari pada
pesaing. Bila produk yang berkualitas dengan harga lebih murah
dipasarkan dengan strategi pemasaran yang tepat, maka dapat meningkatkan penjualan.
3. Konsumen tidak memahami manfaat atau kegunaan dari produk Anda. Hal ini dapat terjadi ketika kegiatan pemasaran gagal dalam menyampaikan pencitraan produk, yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan produk tidak laku. Konsumen saat ini lebih cerdas, dalam kata lain mereka tidak membeli barang hanya dari segi harga, melainkan dari manfaat, kegunaan produk dan kebutuhan mereka.
3. Konsumen tidak memahami manfaat atau kegunaan dari produk Anda. Hal ini dapat terjadi ketika kegiatan pemasaran gagal dalam menyampaikan pencitraan produk, yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan produk tidak laku. Konsumen saat ini lebih cerdas, dalam kata lain mereka tidak membeli barang hanya dari segi harga, melainkan dari manfaat, kegunaan produk dan kebutuhan mereka.
Maka dalam menarik minat konsumen untuk sebaiknya menitikberatkan pada manfaat dan kegunaan produk.
Untuk pencitraan produk sebaiknya menyampaikan pesan maksimal tiga
manfaat tertinggi dari produk, agar pesan mudah diingat oleh calon
pelanggan.
4.
Produk sulit didapatkan oleh konsumen. Kadang pemasaran gagal
dapat berakibat dengan jalur distribusi yang tidak efektif, sehingga
produk tidak laku akibat penumpukan barang pada gudang. Sebab tidak
semua konsumen bersifat loyal terhadap suatu produk, contohnya ketika
mereka akan membeli produk tetapi tidak tersedia, maka awalnya mungkin
akan menanti produk tersebut, hingga lama-kelamaan akan berpaling pada
produk pesaing yang sejenis.
5. Proses pembelian yang berbelit-belit akan membuat konsumen enggan
membeli produk Anda. Hal ini sering kurang dipahami oleh pebisnis online
atau yang menjual produknya secara online, kadang mereka lebih
mengutamakan penampilan desain web yang dapat menarik konsumen, tetapi
tidak diimbangi dengan
cara pembelian yang mudah sehingga produk tidak laku.