Beragam keterbatasan infrastruktur dan perkembangan global dunia
menyisakan kesempatan bagi peluang bisnis percetakan, khususnya pada
bidang printing digital. Saat ini, total pasar digital printing sekitar
40-50 juta lembar per tahun atau setara dengan Rp. 500-750 miliar untuk
nilai bisnis per tahun.
“Nilai tersebut masih terbilang kecil karena masih bernilai 10
persen, mengingat total pasar offset printing yang diperkirakan sebesar
Rp. 5 triliun per tahun. Hal tersebut mendasari Infomedia terus
mengembangkan bisnis berbasis cetak sejak tahun 2000,” ungkap Muhammad
Awaluddin, Presdir PT Infomedia Nusantara disela acara soft launching
Infomedia Digital Printing di Store Print+ Kemang, Jakarta,.
Adapun nilai investasi yang sudah dikeluarkan Infomedia dalam bisnis
digital printing untuk outlet Print+ di areal Kemang Jakarta senilai Rp.
7 miliar, yang terdiri dari investasi mesin digital printing, gedung,
marketing serta sarana penunjang lainnya. “Kami tidak ragu dengan nilai
yang ditanamkan, karena ini memiliki peluang yang masih terbuka luas.
Soal resiko dalam teknis percetakan pun kami anggap masih minim resiko,
karena dalam teknis pelaksanaannya, konsumen hadir dalam proses
pembuatannya. Berbeda dengan teknis offset cetak manual,” imbuhnya.
Terkait pelayanan, Infomedia menawarkan konsep total service printing
berbasis digital untuk semua kebutuhan selain teknik cetak berbasis
offset. Pelayanan mencakup print personal office dokumen dan menyediakan
solusi guna kebutuhan cetak indoor dan cetak outdoor bagi industri
creative advertising baik retail maupun non retail.